BEI Terapkan Aturan Baru Fraksi Harga Saham

Per tanggal 2 Mei 2016 BEI terapkan lima fraksi harga saham.

Mengenal Berbagai Tipe Investor

Anda termasuk tipe investor yang mana?

Tips Sebelum Pindah Bank KPR

Perhitungkan secara teliti apabila Anda akan memindahkan KPR ke bank lain.

Mesiasati Harga Jual-Beli Ketika Menjual Emas

Bagaimana menyiasati selisih/spread harga jual-beli emas ini agar kenaikan sesungguhnya yang akan kita peroleh tidak berkurang banyak?

Tips Menggunakan Kartu Kredit

Berikut ini informasi dan tips bagi Anda yang mempunyai atau ingin memiliki kartu kredit.

Selasa, 24 Maret 2015

Mengatasi Hutang Kartu Kredit Melilit

Jika Anda yang saat ini merasa gundah, bahwa hutang Anda sudah menumpuk begitu banyak, padahal Anda tahu bahwa Anda harus menyisihkan sebagian uang untuk mengantisipasi kondisi tak terduga (dana darurat) selama 3 – 6 bulan, berinvestasi untuk masa depan, membeli asuransi dan menyiapkan pensiun. Tetapi saat ini hal tersebut hampir tidak mungkin dilakukan karena hampir separuh dari penghasilan Anda digunakan untuk membayar cicilan hutang kartu kredit yang tidak pernah usai. Apa yang harus dilakukan?



Berikut beberapa tips ringan yang akan membantu Anda dalam menyelesaikan masalah hutang.

1. Berhenti menambah hutang kartu kredit anda. 
Masalah hutang menjadi lebih ringan di awali dari langkah sederhana namun penting ini. Tahukah Anda penyebab utama orang menggunakan kartu kreditnya adalah karena kartu kreditnya ada di dalam dompet yg dengan mudah dikeluarkan dan digunakan. Coba Anda tinggalkan kartu kredit itu di rumah dan simpan dalam lemari. Dengan cara ini Anda sudah menutup satu pintu kemudahan dalam menggunakan kartu kredit.

2. Kurangi jumlah kartu kredit anda. 
Anda tidak membutuhkan lebih dari 2 kartu kredit. Setiap kali menawarkan kartu kredit baru pihak bank akan merayu Anda dengan memuji Anda sebagai nasabah pilihan dan sebagainya. Tetapi, ketika Anda dalam kesulitan, bukan pujian yang anda dapatkan tetapi masalah dengan pihak bank. Cermatlah dalam menerima tawaran kartu kredit, jika tidak Anda butuhkan tegaskan diri Anda untuk berkata tidak. Dengan membatasi jumlah kartu kredit Anda, juga membatasi jumlah hutang Anda dan kebebasan berhutang. Jika sudah terlalu besar maka limit kartu kredit akan membatasi gerakan Anda. Jangan tembus limit kartu kredit karena Anda akan harus membayar bunga yang lebih tinggi lagi.

3. Buat anggaran bulanan. 
Catat pengeluaran dan penghasilan Anda setiap bulannya. Buat agar penghasilan Anda cukup memadai untuk satu bulan tanpa harus menggunakan kartu kredit lagi. Kemudian buat anggaran untuk satu tahun berdasarkan data bulan-bulan sebelumnya. Jika ada surplus, rencanakan untuk membaginya dalam 12 bulan sebagai tambahan pembayaran cicilan hutang Anda. Dan jika defisit anggaran, maka Anda harus mengatur kembali agar cukup memadai.

4. Hindari pembayaran minimal. 
Tahukah Anda kenapa pihak bank menetapkan pembayaran minimal yang sangat rendah untuk kartu kredit? Agar Anda terus membayar bunganya saja yang berperan sebagai sumber penghasilan bank, sedangkan pokok hutangnya sangat pelan sekali berkurangnya. Dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk melunasi penggunaan kartu kredit Anda jika membayar dalam jumlah minimal. Begitu ada dana lebih, segera bayarkan untuk mengurangi hutang. Dan bayarkan dalam jumlah yang tetap, seolah-olah Anda membayar iuran bulanan yang tidak berubah.

5. Miliki target pelunasan hutang. 
Miliki kekuatan target agar Anda mengerti kapan hutang Anda harus berakhir. Yang harus disadari adalah masalah hutang Anda mungkin tidak akan selesai dalam waktu semalam, tapi pasti akan berakhir dengan berjalannya waktu. Jadi, tetaplah semangat dan optimis dan nikmati prosesnya.

6. Buat rencana menabung. 
Dengan adanya rencana menabung, Anda tahu bahwa jika rencana penyelesaian hutang Anda gagal, maka Anda tidak bisa naik ke tingkat berikutnya, yaitu menabung dan berinvestasi. Semakin lama Anda menunda berinvestasi dan menabung, semakin dalam problem keuangan Anda . Untuk ini Anda bisa menggunakan bantuan perangkat lunak keuangan untuk membuat perhitungan sederhana Anda, atau juga bisa Anda konsultasikan dengan perencana keuangan.

Senin, 09 Maret 2015

Mengenal Berbagai Tipe Investor

Ada berbagai macam tipe investor, dimana dalam menghadapi situasi tertentu masing-masing tipe investor mempunyai sikap tersendiri. Sebagai contoh apabila indeks harga saham Indonesia menurun. situasi yang sama ini akan dibaca secara berbeda oleh investor yang memiliki gaya investasi yang berbeda-beda. Berikut ini adalah berbagai tipe investor pada umumnya.



1. Investor DCA
DCA (Dollar Cost Average) adalah metode investasi secara berkala. Di mata DCA-ers, tidak ada bedanya market sedang naik atau turun. Investor jenis ini secara berkala akan memasukkan dana dalam jumlah tertentu untuk berinvestasi. Investor jenis ini biasanya paling tidak stres menghadapi kondisi market yang bergejolak.

Kelebihan:
- Investor jenis memperkecil risiko masuk ke market pada saat yang tidak tepat. Market yang volatile bukanlah musuh baginya.
- Dapat mencicil investasinya sehingga tidak terasa terlalu berat.


Kekurangan:

- Jika market sedang "bagus-bagusnya" return investasinya tidak akan sekencang dari para one-time shoot investor. Biasanya pada kondisi market bullish, investor ini akan merasa ketinggalan kereta.
- Pada market yang cenderung turun berkepanjangan, ada kemungkinan investor ini akan merasa sedikit stres karena investasinya tidak juga menghasilkan keuntungan.

Kunci kesuksesan investor jenis DCA-ers adalah disiplin, disiplin, dan disiplin. Tanpa kedisiplinan plan investasi akan semakin kacau. Tingkatkan pelan-pelan jumlah yang Anda investasikan secara berkala. Peningkatan ini bisa dilakukan setiap 1-2 tahun sekali.


2. One-Time Shooters

Investor penganut one-time shooters akan memasukkan dana investasinya satu kali sekaligus. Biasanya investor jenis ini secara sangat hati-hati mencari momen yang pas. Misalnya pada saat market sedang jatuh. Setelah berinvestasi, investor jenis ini biasanya tutup mata dan melihat hasil investasinya beberapa tahun ke depan.

Kelebihan:
- Jika menaruh dananya pada saat yang tepat, investor one-time shooters akan memperoleh keuntungan maksimum.
- Investor jenis ini cenderung diuntungkan pada saat market bullish, apalagi dalam jangka panjang.


Kekurangan:

- Kesalahan timing dalam memasukkan dana investasinya seringkali akan mengakibatkan investor ini terpaksa harus memperpanjang jangka waktu investasinya.
- Market yang fluktuatif dan tidak begerak ke mana-mana cenderung kurang menguntungkan bagi investor ini.
- Market yang turun berkepanjangan merupakan momok bagi investor jenis ini. Kadangkala kondisi tersebut dapat menyebabkan frustasi.

Investor jenis ini harus memiliki horison investasi yang cukup panjang sehingga diharapkan investasinya akan membuahkan hasil, karena saham cenderung naik untuk jangka panjang. Disarankan jangan terlalu banyak melihat perkembangan investasinya karena pada kondisi market yang memburuk hanya akan menyebabkan ingin redeem dana investasi.


3. Market Timers atau Traders

Biasanya investor jenis ini adalah tipe yang suka "berpetualang", dan seringkali bermain dalam jangka pendek. Investor jenis ini bagaikan seorang surfer yang berusaha mengarungi ombak agar bisa maju. Risiko yang dihadapi memang besar namun potensi keuntungan yang bisa diharapkan juga besar.

Kelebihan:
- Jika mampu masuk dan keluar di saat yang tepat, pola investasi ini dapat sangat menguntungkan.
- Jika cukup "tangkas", investor ini dapat terhindar dari kerugian besar akibat penurunan market yang berkepanjangan.
- Market yang fluktuatif adalah "sahabat" seorang market-timer. Semakin fluktuatif market, semakin besar potensi keuntungan yang dapat diraih.

Kekurangan:
- Biasanya investor jenis ini harus bekerja lebih keras dengan membekali dirinya agar memiliki kemampuan analisa teknikal yang mumpuni.
- Jika terlalu sering keluar masuk market, biaya subscribe atau redeem akan semakin membesar.

Investor tipe ini biasanya hanya dilakukan oleh profesional berpengalaman yang sudah banyak mempelajari analisa teknikal agar menjadi lebih "lincah" bergerak.

4. Investor Plin-Plan

Investor plin-plan biasanya tidak memiliki pola investasi tertentu. Dia akan keluar masuk market secara acak baik dalam timingnya maupun jumlah investasinya. Ciri lainnya adalah inkonsistensi dalam mengikuti strategi investasi. Terkadang ingin mencoba DCA, namun kemudian tergoda untuk menjadi market timer. Padahal kedua strategi tersebut sangat bertolak belakang. Ujung-ujungnya malah merugi. Biasanya investor jenis ini yang paling bingung pada kondisi market yang buruk karena tidak memiliki dasar untuk mengambil keputusan.

Menjadi investor dengan salah satu strategi di atas adalah sebuah pilihan. Mungkin jika sudah berpengalaman bisa sesekali "berganti gaya". Tentu saja dengan tanpa melupakan segala konsekuensi dan risikonya.