Senin, 06 April 2015

Siapa yang Membutuhkan Asuransi Jiwa


Ada beberapa anggapan keliru dari orang Indonesia mengenai asuransi jiwa, diantaranya asuransi yang sia-sia, tidak menguntungkan, dan masih banyak komentar lain yang justru mengakibatkan orang bersikap antipati terhadap semua produk asuransi. Bahkan di salah satu artikel di majalah Gemari dikatakan bahwa “Orang Indonesia cenderung konsumtif, tidak memikirkan bagaimana nantinya. Sehingga kesadaran memiliki asuransi masih kurang.


Hanya sedikit orang di Indonesia yang menyadari bahwa mengasuransikan diri merupakan bagian penting dari kehidupan. Hal ini bisa dipahami, karena sebagian besar masyarakat Indonesia masih harus bergelut dengan permasalahan bagaimana memenuhi kebutuhan primernya (makan, sandang dan papan).

Sebenarnya tidak semua orang butuh asuransi jiwa. Anda harus mengetahui kondisi Anda dahulu sebelum memutuskan untuk mengambil asuransi jiwa. Berikut beberapa pedoman yang bisa jadi patokan:

1. Ada tanggungan
Definisi tanggungan di sini adalah ada orang yang biaya hidupnya ditanggung dari penghasilan Anda. Dan ini tidak melulu harus diartikan sebagai anak dan istri, bisa jadi orang tua, atau saudara. Kalau memang butuh asuransi, perhitungkan jumlah pertanggungan yang mencukupi. Perkirakan apakah dana pertanggungan yang Anda dapat nanti itu cukup untuk membiayai biaya hidup semua orang yang menjadi tanggungan Anda selama paling tidak 10 tahun ke depan.

2. Ada kewajiban hutang
Selain tanggungan, parameter lainnya adalah kewajiban (hutang), terutama kredit yang bernilai besar (kredit mobil atau rumah). Asuransi jiwa penting agar kerabat Anda tidak mendapat beban hutang apabila seandainya Anda mendapat musibah. Pihak asuransi akan meng-cover kewajiban hutang Anda sehingga tidak merepotkan keluarga Anda.

0 comments: