BEI Terapkan Aturan Baru Fraksi Harga Saham

Per tanggal 2 Mei 2016 BEI terapkan lima fraksi harga saham.

Mengenal Berbagai Tipe Investor

Anda termasuk tipe investor yang mana?

Tips Sebelum Pindah Bank KPR

Perhitungkan secara teliti apabila Anda akan memindahkan KPR ke bank lain.

Mesiasati Harga Jual-Beli Ketika Menjual Emas

Bagaimana menyiasati selisih/spread harga jual-beli emas ini agar kenaikan sesungguhnya yang akan kita peroleh tidak berkurang banyak?

Tips Menggunakan Kartu Kredit

Berikut ini informasi dan tips bagi Anda yang mempunyai atau ingin memiliki kartu kredit.

Rabu, 07 November 2012

Kapan saat yang tepat untuk membeli emas?

Faktor utama investasi khususnya membeli emas batangan bukan dari banyaknya dana, melainkan seberapa cepat anda mulai berinvestasi emas. Makin cepat makin baik.

Motivasi anda dalam membeli emas akan sangat menentukan bentuk investasi emas yang dipilih. Apakah anda spekulator, investor atau penabung? Apakah anda ingin mengambil posisi spekulatif jangka pendek dalam emas?Apakah anda berinvestasi untuk jangka menengah atau panjang? Ataukah anda mendiversifikasi, menyimpan atau menggunakan emas hanya sebagai hedging / jaminan keuangan (fungsi utama emas)? Semua faktor ini akan sangat mempengaruhi gaya investor dalam berinvestasi dan membeli emas.

Banyak orang yang bertanya, kapan saat yang tepat untuk membeli emas? Menarik sekali! Tapi ini juga pertanyaan yang sangat klasik.

Ketika orang bertanya ke saya kapan saat yang tepat untuk membeli emas, saya akan menjawab, “Saat yang paling TEPAT adalah SEKARANG. Benar, saat ini juga!”.

Beberapa orang akan mengatakan, saat yang tepat adalah tunggu saat harga TURUN terlebih dahulu. Namun lucunya, ketika harga sedang TURUN, orang yang sama muncul kekhawatiran bahwa harga emas akan semakin turun keesokan harinya. Pendapat saya? Benar kita akan mendapatkan margin yang lebih besar ketika kita membeli emas di saat harga turun. Namun harga emas, seperti harga komoditas dan instrumen lainnya, sangat fluktuatif dalam jangka pendek. Sehingga keinginan untuk membeli pada saat TURUN ditakutkan akan menunda dan terus menunda-nunda aksi kongkrit anda untuk membeli emas tersebut. Jika harga sedang NAIK? Tidak masalah. Berarti emas yang kita beli akan bertambah nilainya dengan cepat walau marginnya akan berbeda.

Jadi apa benar paling tepat adalah sekarang? Yups, jika anda memang ingin investasi di emas. Paling tidak, itu menurut saya. Tentu saja asumsi di sini bahwa anda memiliki “cukup” dana untuk membeli emas tersebut. Saya memberi tanda kutip disini, karena kecukupan dana ini akan berbeda, tergantung bagaimana metode anda membeli emas tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa kita harus membeli sekarang :
1. INFLASI setiap saat mengintai dan menggerogoti nilai uang Anda

2. Nilai emas sangat ditentukan oleh pasar.
Sangat sukar untuk memprediksi kondisi pasar saat ini. Namun hampir setiap saat kita mendengar berita dan atau membaca artikel yang intinya menyampaikan bahwa harga emas menembus level tertingginya, bahkan disaat krisis dimana instrumen-instrumen investasi lainnya mengalami kejatuhan (kepanikan finansial). Ini menandakan bahwa emas senantiasa menjadi pilihan orang ketika terjadi kepanikan finansial yang setiap saat bisa terjadi. Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena emas telah dianggap sebagai instrumen yang aman. Selain itu, permintaan (demand) dari emas tidak hanya untuk kebutuhan investasi. Banyak industri di dunia ini yang membutuhkan emas sebagai bahan bakunya. Contoh simpel, coba lihat simcard telepon anda. Yups, di situ ada kandungan emas.

3. Fluktuasi harga emas dalam jangka pendek (hari, minggu, bulan) dapat turun, tetapi dalam jangka panjang (tahunan) harga emas positif naik di kisaran rata-rata 20-30%

Jadi jangan khawatir walaupun anda membeli ketika harga naik, karena dalam jangka panjang harga emas, terbukti secara historis, akan naik.

Mengelola Investasi

Trading atau Jual Beli Bursa sudah dikenal lama memang di Indonesia, yang identik dengan perdagangan Saham, Forex, Index dan Comodities.
Untuk Emas sendiri masuk dalam bagian perdagangan Comodities bersama minyak, perak dan yang lain, namun perdagangan emas sendiri baru masuk bursa di Indonesia sekitar bulan Oktober tahun 2010. Jadi masih terhitung baru di bursa Indonesia.

Emas sendiri saat ini menjadi sangat di minati oleh masyarakat, sebagai hedging atau penahan nilai kekayaan karena sudah terbukti tahan terhadap inflasi disaat krisis sekalipun. Kalau di indonesia sendiri tentu sudah di uji saat terjadi krisis lokal yaitu tahun 1998 dan 2007-2008, yang di historical data tidak menurunkan harga Emas itu sendiri. Luar biasa.

Ada banyak Financial Planer yang mempunyai kesamaan dalam memberikan gambaran perencanaan atau pengelolaan keuangan seperti tahapan dibawah ini:

1. Lakukan investasi dengan jumlah minimal 10% dari pendapatan anda
Tentukan sasaran (target) investasi tersebut, misal untuk dana pendidikan anak saat masuk universitas atau untuk persiapan membeli rumah baru atau mungkin untuk berlibur dengan keluarga?, dll.

2. Tentukan waktu yang tersedia
Berdasarkan poin 2 didapat waktu yang tersedia, misal untuk dana pendidikan tersedia 10 tahun (bagi orang tua yang memiliki anak dengan usia 8 tahun), dana untuk membeli rumah direncanakan 5 tahun dari sekarang dan untuk dana berlibur dibutuhkan waktu (misalnya) 9 bulan dari sekarang.
Tentukan instrumen investasi anda berdasarkan waktu yang tersedia, bentuklah portfolio investasi pribadi anda, misal sebagai berikut:
    a.Waktu tersedia kurang dari 1 tahun, Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dengan kombinasi pada deposito
    b.Waktu tersedia antara 1-3 tahun, Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)dikombinasi dengan Reksa Dana Campuran (RDC)
    c.Waktu tersedia antara 3-5 tahun, Reksa Dana Campuran (RDC) dengan kombinasi Reksa Dana Saham (RDS) serta jika memungkinkan (tergantung besar aset tunai anda) dapat ditambah dengan sedikit dikombinasi pada pembelian dan penjualan saham (trading) di bursa efek
    d.Diatas 5 tahun, Reksa Dana Saham (RDS) sebagian besar, dengan kombinasi investasi pada trading saham (sebagian kecil)
    e.Catatan tambahan untuk poin 'c' dan 'd' sangat dianjurkan hanya bagi mereka yang telah memiliki aset tunai bersifat likuid berupa dana darurat yang telah mencapai 6 hingga 12 kali rata-rata pengeluaran per bulannya.