Aturan baru ini sesuai dengan perubahan Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas (Lampiran Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No.: Kep-00071/BEI/11-2013 perihal Perubahan Satuan Perdagangan dan Fraksi Harga tanggal 8 November 2013), yang isinya antara lain mengubah jumlah satuan lot dari 500 lembar saham menjadi 100 lembar saham. BEI juga mengubah fraksi harga saham (tick price).
Sebenarnya kebijakan ini akan diterapkan pada awal Desember 2013. Namun, karena masih ada beberapa sekuritas yang belum siap, akhirnya BEI menunda hingga 6 Januari 2014 mendatang.
Beberapa alasan penerapan aturan baru ini antara lain:
1. meningkatkan likuiditas.
2. menarik minat masyarat karena modal investasi menjadi lebih terjangkau.
3. memudahkan konversi harga per unit ke per lot.
4. saham kurang dari 500 lembar (odd lot) bisa bisa ditransaksikan.
Berikut aturan kelompok harga dan fraksi saham yang baru:
Kelompok Harga | Fraksi Harga | Pergerakan Harga Maks. |
< Rp 500 | Rp 1 | Rp 20 |
Rp 500 - < Rp 5.000 | Rp 5 | Rp 100 |
Rp 5.000 ke atas | Rp 25 | Rp 500 |
Sedangkan aturan sebelumnya:
Kelompok Harga | Fraksi Harga | Pergerakan Harga Maks. |
< Rp 200 | Rp 1 | Rp 10 |
Rp 200 - < Rp 500 | Rp 5 | Rp 50 |
Rp 500 - < 2 Rp 2.000 | Rp 10 | Rp 100 |
Rp 2.000 - < Rp 5.000 | Rp 25 | Rp 250 |
> Rp 5.000 | Rp 50 | Rp 500 |
0 comments:
Posting Komentar